repost dari notes fesbuk saya...
dalamnya laut bisa diukur pake meteran. dalamnya hati manusia, siapa yg tau?
Hati manusia itu ibarat cermin. pernah denger nggak sih kalimat "baik buruknya seluruh alam semesta itu tergantung pada hati manusia" ? yaa sederhananya : kl manusia-manusianya berhati baik, selalu berbuat kebaikan dunia pasti aman-aman aja. tapii gitu jg sebaliknya, kl hati manusia jahat, ga mau introspeksi diri, suka merusak dll akhirnya hanya akan membuat dunia menderita.
we're not perfect.
Bahasa klasiknya, ga ada seorang manusiapun yg terlahir sempurna. memiliki hati, jiwa, kehidupan dan perjalanan hidup yang sempurna juga.
dan itu pun ga ada pengecualian utk saya dan orang-orang yang ada disekitar saya. atau orang-orang yang mungkin mengenal siapa saya.
saya tidak pernah melarang siapapun untuk mencari tau siapa saya, mencari celah kesalahan-kesalahan, kekurangan, ketidaksempurnaan saya.
Monggo, silakan lakukan, silakan berbuat. karena saya pun sulit mencari kesalahan/kelemahan bahkan kekurangan saya. karena itu, jika sudah menemukan semuanya, tolong kasih tau saya agar mempermudah saya untuk berbenah diri, menjadi pribadi yg lebih baik lagi. karena, menyampaikannya kepada saya baik tersirat maupun tersurat itu jauh lebih baik dari pada diam tapimencaci-maki dibelakang saya.
Allah itu Sang Maha Membolak Balikkan hati.
semoga ketulusanmu untuk membantu saya berbenah diri itu kemudian hari dibalas oleh Allah dengan kebaikan-kebaikan yang luar biasa. amin.
.........hati manusia seperti cermin, ketika seseorang mencaci maki orang lain, makian itulah merupakan pencerminan sesungguhnya dari taraf dan perangai orang yang mencaci tersebut, kondisi pikirannya, dan taraf pemikiran jiwanya juga kurang lebih sama seperti itu, “Cahaya Ilahi menerangi seluruh penjuru, menegakkan kebenaran memberikan penerangan.” Jika di dalam hati seorang kultivator senantiasa dipenuhi dengan kedamaian dan belas kasih, pasti bisa membuat takdir pertemuan yang buruk dalam hidupnya terurai menjadi kebajikan, maka segala sesuatu dalam pandangan hidupnya akan menjadi indah. (Qing Zhou/The Epoch Times/hui --- www.erabaru.net)